Header Ads Widget



Pengorbanan tanpa balas : Nasib Guru Madin ditengah euforia PPPK


Oleh : Fadhillah Ibrahim


*Pendahuluan*

Guru madrasah diniyah (madin) memegang peran penting dalam membentuk generasi muda dengan nilai-nilai agama dan moral yang kuat. Namun, di tengah euforia seluruh guru honor, karyawan, dan keluarga besar madrasah yang telah lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), para guru madin justru menghadapi kesedihan dan kekecewaan. Meskipun telah berjasa belasan tahun, tidak ada sedikitpun harapan akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Agama kota Banda Aceh.


*Peran dan Jasa Guru Madin*

Guru madin memiliki peran yang sangat vital dalam pendidikan agama di madrasah. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter dan moral siswa. Selama belasan tahun, para guru madin telah memberikan dedikasi dan pengabdian yang luar biasa dalam mendidik generasi penerus bangsa. Mereka mengajar dengan penuh cinta, keikhlasan, dan komitmen, meskipun seringkali menghadapi berbagai keterbatasan dan tantangan.


*Euforia PPPK dan Kesedihan Guru Madin*

Kemarin merupakan hari yang penuh euforia bagi seluruh guru honor, karyawan, dan keluarga besar madrasah yang telah lulus PPPK. Kebahagiaan dan rasa syukur mewarnai momen tersebut, namun tidak demikian halnya dengan para guru madin. Mereka merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan apresiasi yang layak atas dedikasi mereka. Padahal, jasa-jasa mereka dalam mendidik siswa sangat besar dan tidak kalah penting dari guru-guru lainnya.


*Tidak Ada Harapan Akan SK Kemenag*

Salah satu penyebab utama kesedihan para guru madin adalah tidak adanya harapan untuk mendapatkan SK dari Kementerian Agama kota Banda Aceh. SK ini sangat penting bagi mereka karena memberikan kepastian status dan kesejahteraan. Tanpa SK, para guru madin merasa tidak diakui dan tidak mendapatkan perlindungan yang layak. Hal ini tentu saja berdampak pada semangat dan motivasi mereka dalam mengajar.


*Dampak Kesedihan pada Kualitas Pendidikan*

Ketidakpastian status dan kurangnya apresiasi dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan oleh guru madin. Mereka mungkin merasa kurang termotivasi dan tidak dihargai atas usaha mereka. Padahal, kualitas pendidikan agama yang baik sangat bergantung pada semangat dan dedikasi para guru madin. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan perhatian dan dukungan yang lebih baik kepada mereka.


*Harapan dan Solusi*

Kami berharap, dengan adanya kesadaran tentang pentingnya peran guru madin, pemerintah dan Kementerian Agama kota Banda Aceh dapat mengambil langkah konkret untuk memberikan SK kepada para guru madin yang telah berjasa belasan tahun. Selain itu, perlu adanya kebijakan yang lebih adil dan merata dalam memberikan penghargaan dan perlindungan kepada semua guru, tanpa memandang status atau latar belakang.


*Kesimpulan*

Para guru madin telah memberikan kontribusi besar dalam pendidikan agama di madrasah. Namun, mereka masih menghadapi ketidakpastian dan kurangnya apresiasi yang layak. Dengan memberikan SK dan dukungan yang lebih baik, kita dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan memastikan kualitas pendidikan agama yang lebih baik bagi generasi muda. Semoga makalah ini dapat menggugah kesadaran dan perhatian semua pihak terkait..